Menanti Keseruan Final Piala Dunia 2018
Final Piala 2018 akhirnya mempertemukan Prancis vs Kroasia di Stadion Luzhniki, Minggu (15/7/2018) malam. BANDARBOLAJUDIONLINE
Kedua tim melangkah ke final setelah mengalahkan lawan-lawannya di babak semifinal. Prancis menekuk Belgia dengan skor tipis 1-0 sedangkan Kroasia menghantam Inggris dengan skor 2-1.
Pelatih Prancis Didier Deschamps mengumbar pujian untuk para pemainnya setelah mereka sukses mencapai final Piala Dunia dengan kemenangan 1-0 atas Belgia pada Selasa, dan dia ingin menebus kegagalan di final Euro 2016 karena hal tersebut masih menghantui pikirannya.
Sundulan Samuel Umtiti di menit ke-51 mengirim Prancis ke final dan tim asuhan Deschamps itu akan menghadapi Inggris atau Kroasia di Moskow pada Minggu dan mereka ingin kembali mengangkat trofi Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah kemenangan mereka di kandang pada 1998.
"Ini luar biasa. Saya sangat senang untuk pemain saya, kami menunjukkan karakter dan mentalitas yang tepat," kata Deschamps, yang pernah menjadi kapten Prancis pada 1998 seperti dilansir Reuters.
"Dua tahun lalu, saya masih ingat apa yang terjadi dua tahun lalu," katanya mengacu pada kekalahan 1-0 timnya Portugal di Paris saat babak final Euro. "Kami akan melangkah ke final saat ini untuk memenangkannya, karena kami masih belum menyelesaikan final (2016)."
Deschamps mungkin memiliki kenangan pahit dari final Euro di depan mata penonton tuan rumah, tetapi dia sekarang berada di ambang bergabung dengan klub elite pelatih yang pernah memenangkan Piala Dunia sebagai pelatih sekaligus pemain.
Mario Zagallo asal Brazil memenangkan Piala Dunia 1958 dan 1962 sebagai pemain dan kemudian sebagai pelatih menjadi juara dunia 1970, sementara Franz Beckenbauer menjadi kapten Jerman Barat pada 1974 dan membawa mereka meraih gelar juara dunia pada 1990 sebagai pelatih mereka.
"Saya merasa sangat bangga dengan tim saya. Kami sudah 49 hari bersama," kata Deschamps. "Ada banyak hal, banyak hal yang sulit. Setiap orang dapat mengambil kredit." POKER QQ
Kedua tim melangkah ke final setelah mengalahkan lawan-lawannya di babak semifinal. Prancis menekuk Belgia dengan skor tipis 1-0 sedangkan Kroasia menghantam Inggris dengan skor 2-1.
Pelatih Prancis Didier Deschamps mengumbar pujian untuk para pemainnya setelah mereka sukses mencapai final Piala Dunia dengan kemenangan 1-0 atas Belgia pada Selasa, dan dia ingin menebus kegagalan di final Euro 2016 karena hal tersebut masih menghantui pikirannya.
Sundulan Samuel Umtiti di menit ke-51 mengirim Prancis ke final dan tim asuhan Deschamps itu akan menghadapi Inggris atau Kroasia di Moskow pada Minggu dan mereka ingin kembali mengangkat trofi Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah kemenangan mereka di kandang pada 1998.
"Ini luar biasa. Saya sangat senang untuk pemain saya, kami menunjukkan karakter dan mentalitas yang tepat," kata Deschamps, yang pernah menjadi kapten Prancis pada 1998 seperti dilansir Reuters.
"Dua tahun lalu, saya masih ingat apa yang terjadi dua tahun lalu," katanya mengacu pada kekalahan 1-0 timnya Portugal di Paris saat babak final Euro. "Kami akan melangkah ke final saat ini untuk memenangkannya, karena kami masih belum menyelesaikan final (2016)."
Deschamps mungkin memiliki kenangan pahit dari final Euro di depan mata penonton tuan rumah, tetapi dia sekarang berada di ambang bergabung dengan klub elite pelatih yang pernah memenangkan Piala Dunia sebagai pelatih sekaligus pemain.
Mario Zagallo asal Brazil memenangkan Piala Dunia 1958 dan 1962 sebagai pemain dan kemudian sebagai pelatih menjadi juara dunia 1970, sementara Franz Beckenbauer menjadi kapten Jerman Barat pada 1974 dan membawa mereka meraih gelar juara dunia pada 1990 sebagai pelatih mereka.
"Saya merasa sangat bangga dengan tim saya. Kami sudah 49 hari bersama," kata Deschamps. "Ada banyak hal, banyak hal yang sulit. Setiap orang dapat mengambil kredit." POKER QQ
Pemain muda Kylian Mbappe, yang belum menjadi bagian dari tim Prancis dua tahun lalu, mengatakan bahkan dalam mimpi terliarnya dia tidak pernah membayangkan bisa mencapai final Piala Dunia.
"Ini tidak bisa dipercaya. Ini adalah mimpi, impian masa depan, segalanya," kata Mbappe, 19 tahun, yang memporak-porandakan lini pertahanan Belgia dengan permainannya.
"Saya tidak memiliki kata-kata. Bahkan dalam mimpi saya yang paling liar sekalipun, dan saya adalah seorang pemimpi besar, akankah saya membayangkan ini," katanya.
"Masih ada satu langkah lagi untuk dijalani, tetapi kami bangga dengan apa yang telah kami lakukan saat ini." TOGELONLINESINGAPURA
"Di ruang ganti, Didier Deschamps senang. Kami semua senang, semua saling berpelukan. Presiden (Prancis) Emmanuel Macron datang menemui kami. Semua orang bersama kami, kami semua bersama-sama."
Ditanya apa yang dikatakan Macron, yang berada di tribun menonton jalannya pertandingan, dia menjawab: "Dia mengatakan bahwa dia akan kembali hadir untuk menonton babak final, untuk melihat kami meraih Piala."
Kubu Kroasia juga tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah lolos ke babak final. Pelatih Krasia, Zlatko Dalic, menyebut timnya bermain seperti sebuah fantasi.
Dalic, yang ditunjuk untuk mengarsiteki tim pada Oktober, beberapa hari sebelum pertandingan terakhir mereka di grup kualifikasi melawan Ukraina, mengatakan masih banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk final.
"Kami layak berada di final. Apa yang para pemain mainkan malam ini adalah fantasi, mereka telah mengukir sejarah. Kami belum mengatakan kata-kata terakhir kami, masih ada satu pertandingan lagi untuk dilalui. Jika Tuhan berkehendak, kami akan menjadi juara dunia."
Striker Kroasia, Mario Mandzukic memuji mentalitas para rekannya yang berhasil membalikkan keadaan guna lolos ke partai final. CASINOLIVEONLINE
"Ini merupakan keajaiban. Hanya tim-tim hebat yang dapat seberani kami dan bangkit melawan, dari tertinggal satu gol melawan tim-tim seperti Inggris," kata Mandzukic, yang timnya akan melawan Prancis di final, Minggu (15/7).
"Kami bermain dengan hati sepanjang turnamen. Saya senang dengan penampilan saya sejauh ini namun saya berada di sini untuk tim. Kami seperti kawanan singa yang dilepas pada malam ini dan kami akan sama seperti itu di final."
"Ini tidak bisa dipercaya. Ini adalah mimpi, impian masa depan, segalanya," kata Mbappe, 19 tahun, yang memporak-porandakan lini pertahanan Belgia dengan permainannya.
"Saya tidak memiliki kata-kata. Bahkan dalam mimpi saya yang paling liar sekalipun, dan saya adalah seorang pemimpi besar, akankah saya membayangkan ini," katanya.
"Masih ada satu langkah lagi untuk dijalani, tetapi kami bangga dengan apa yang telah kami lakukan saat ini." TOGELONLINESINGAPURA
"Di ruang ganti, Didier Deschamps senang. Kami semua senang, semua saling berpelukan. Presiden (Prancis) Emmanuel Macron datang menemui kami. Semua orang bersama kami, kami semua bersama-sama."
Ditanya apa yang dikatakan Macron, yang berada di tribun menonton jalannya pertandingan, dia menjawab: "Dia mengatakan bahwa dia akan kembali hadir untuk menonton babak final, untuk melihat kami meraih Piala."
Kubu Kroasia juga tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah lolos ke babak final. Pelatih Krasia, Zlatko Dalic, menyebut timnya bermain seperti sebuah fantasi.
Dalic, yang ditunjuk untuk mengarsiteki tim pada Oktober, beberapa hari sebelum pertandingan terakhir mereka di grup kualifikasi melawan Ukraina, mengatakan masih banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk final.
"Kami layak berada di final. Apa yang para pemain mainkan malam ini adalah fantasi, mereka telah mengukir sejarah. Kami belum mengatakan kata-kata terakhir kami, masih ada satu pertandingan lagi untuk dilalui. Jika Tuhan berkehendak, kami akan menjadi juara dunia."
Striker Kroasia, Mario Mandzukic memuji mentalitas para rekannya yang berhasil membalikkan keadaan guna lolos ke partai final. CASINOLIVEONLINE
"Ini merupakan keajaiban. Hanya tim-tim hebat yang dapat seberani kami dan bangkit melawan, dari tertinggal satu gol melawan tim-tim seperti Inggris," kata Mandzukic, yang timnya akan melawan Prancis di final, Minggu (15/7).
"Kami bermain dengan hati sepanjang turnamen. Saya senang dengan penampilan saya sejauh ini namun saya berada di sini untuk tim. Kami seperti kawanan singa yang dilepas pada malam ini dan kami akan sama seperti itu di final."
Prancis melaju ke babak final Piala Dunia 2018 di Moskow untuk menghapus luka karena gagal meraih gelar juara di ajang Piala Eropa 2016. Asa sarat optimisme dari skuad berjuluk Les Bleus itu tidak lepas dari kiprah dari Didier Deschamps.
Di mata Deschamps, para pemain asuhannya mampu membuka kemudian mengisi "halaman-halaman terindah" dalam sejarah sepak bola bagi negaranya, sebagaimana dikutip dari laman the Guardian.
Yang indah di mata Deschamps lahir dari tekad baja meraih kemenangan di setiap kompetisi, dan tumbuh kembangnya solidaritas.
"Sungguh hal yang penuh perjuangan ketika kami merasakan kepedihan luar biasa saat ketika kalah di final (Piala Eropa 2016). Inilah olah raga. Kami tertantang memberi sukacita bagi seluruh rakyat Prancis." SABUNGAYAM
Di mata Deschamps, para pemain asuhannya mampu membuka kemudian mengisi "halaman-halaman terindah" dalam sejarah sepak bola bagi negaranya, sebagaimana dikutip dari laman the Guardian.
Yang indah di mata Deschamps lahir dari tekad baja meraih kemenangan di setiap kompetisi, dan tumbuh kembangnya solidaritas.
"Sungguh hal yang penuh perjuangan ketika kami merasakan kepedihan luar biasa saat ketika kalah di final (Piala Eropa 2016). Inilah olah raga. Kami tertantang memberi sukacita bagi seluruh rakyat Prancis." SABUNGAYAM
No comments